TUHAN Memulihkan
Mazmur 126 : 1 - 6
Pernah menonton film Gladiator atau
Spartacus? Film yang bercerita tentang para budak pilihan. Mereka dipilih dan
dibeli untuk menjadi petarung dan disebut sebagai Gladiator. Bagaikan ayam-ayam
adu, mereka diadu untuk memuaskan hasrat tuannya.
Kehidupan para Gladiator yang bersimbah
darah itu diikat oleh kesepakatan antara Tuan dengan para Gladiator tersebut:
bagi mereka yang berhasil mengharumkan nama Tuannya akan memperoleh kemerdekaan
dari perbudakan sebagai Gladiator, dan status mereka menjadi sama dengan
tuannya. Adalah hal yang sulit untuk meraih kemerdekaan itu, karena tidak cukup
satu atau dua bahkan puluhan pertandingan yang harus dilalui oleh seorang
Gladiator. Kebanyakkan mereka mati sebelum tiba di alam kemerdekaan itu, karena
kebanyakkan dari antara mereka mati terbunuh dalam sebuah pertandingan, atau
sengaja dibunuh untuk kepentingan sang tuan. Iming-iming kemerdekaan boleh jadi
hanya bualan belaka.
Jauh sebelum budaya Gladiator dikenali oleh
orang Roma, bangsa Israel telah mengalami kondisi yang berat seperti para
Gladiator. Bagi mereka kemerdekaan adalah bualan atau lelucon pada saat rasa
lelah, jenuh dan kecewa mendera. Sementara kehidupan harus berjalan terus. Namun bagaikan mimpi yang terjadi di alam maya
itu, pada waktu yang ditetapkan oleh TUHAN, bangsa Israel yang tekun dalam doa
dan pengharapan itu melihat dan menikmati kemerdekaan dari penjajahan.
Dalam Kristus, kita pun telah melihat,
menerima dan menikmati kejutan kemerdekaan melalui karya penebusan yang jauh
melebihi "mimpi". TUHAN sendiri datang dengan InisiatifNYA dalam rupa
manusia yang bernama Yesus itu membebaskan kita semua dari kuasa dosa yang
mematikan itu. Bahkan Dia membebaskan kita dari penjajahan kerajaan kematian.
Jerih payah, keringat, tangis orang yang berusaha dalam kehendak Allah selalu
akan berakhir dengan tarian sorak-sorai (5-6).
Selamat menyambut hari Paskah, hari kemerdekaan
manusia dari penjajahan dosa dan kematian.