Kemulian TUHAN Yang Memerdekakan
II Korintus 3 : 12 – 4 :
2
Kemerdekaan yang datang
melalui Kristus (Gal. 5:1)
pertama-tama dan terutama merupakan pembebasan dari hukuman dan perbudakan dosa (2 Kor. 3:7-9; Rom 6:6, 14)
dan seluruh kuasa Iblis (Kis. 26:18).
Inilah kemuliaan hati TUHAN yang memerdekakan manusia.
Ada dua skenario sebagai
akibat dari kemuliaan hati TUHAN yang memerdekakan itu.
1. Pembebasan sebenarnya dimulai dengan
bersatunya orang percaya dengan Kristus (Kis. 4:12; Ef. 1:7) dan penerimaan Roh Kudus. Dan, pembebasan dari perhambaan yang dipelihara oleh Roh
yang berdiam dalam diri secara terus-menerus dan melalui ketaatan terhadap
bimbingan-Nya (Rom 8:1).
2. Pembebasan Kristen memerdekakan orang percaya
untuk melayani Allah (1 Tes. 1:9)
dan orang lain (1 Kor. 9:19)
dalam jalan kebenaran (Roma 6:18 dst).
Pendek kata, kita menjadi hamba TUHAN dengan menjadi Injil yang hidup yang
boleh dibaca semua orang (2 Kor. 3:3).
Contohnya
adalah Paulus yang tidak tawar hati meski mengalami banyak rintangan dalam
pelayanan. Ia sadar bahwa pelayanan pemberitaan Kristus begitu mulia (3 : 7 - 15).
Maka menjadi pelayan Injil merupakan kehormatan yang berasal dari kemurahan
Allah semata. Kesadaran ini membangkitkan dua hal. Pertama, ketegasan untuk
tidak menodai pelayanan yang mulia dengan tindakan dan motivasi yang tidak
murni. Kedua, bersungguh-sungguh agar Injil dapat diberitakan dengan cara yang
membuat pendengarnya dapat memahami dengan benar.
Pelayanan
Injil adalah mewartakan kemuliaan Kristus yang menyelamatkan. Jangan khawatir!
Selamat menyambut Paskah.