Kamis, 07 Februari 2013

Renungan Minggu Estomihi 2013

Kemulian TUHAN Yang Memerdekakan
II Korintus 3 : 12 – 4 : 2
Kemerdekaan yang datang melalui Kristus (Gal. 5:1) pertama-tama dan terutama merupakan pembebasan dari hukuman dan perbudakan dosa (2 Kor. 3:7-9; Rom 6:6, 14)  dan seluruh kuasa Iblis (Kis. 26:18). Inilah kemuliaan hati TUHAN yang memerdekakan manusia.
Ada dua skenario sebagai akibat dari kemuliaan hati TUHAN yang memerdekakan itu.
1.    Pembebasan sebenarnya dimulai dengan bersatunya orang percaya dengan Kristus (Kis. 4:12; Ef. 1:7) dan penerimaan Roh Kudus. Dan, pembebasan dari perhambaan yang dipelihara oleh Roh yang berdiam dalam diri secara terus-menerus dan melalui ketaatan terhadap bimbingan-Nya (Rom 8:1).
2.    Pembebasan Kristen memerdekakan orang percaya untuk melayani Allah (1 Tes. 1:9) dan orang lain (1 Kor. 9:19) dalam jalan kebenaran (Roma 6:18 dst). Pendek kata, kita menjadi hamba TUHAN dengan menjadi Injil yang hidup yang boleh dibaca semua orang (2 Kor. 3:3).
Contohnya adalah Paulus yang tidak tawar hati meski mengalami banyak rintangan dalam pelayanan. Ia sadar bahwa pelayanan pemberitaan Kristus begitu mulia (3 : 7 - 15). Maka menjadi pelayan Injil merupakan kehormatan yang berasal dari kemurahan Allah semata. Kesadaran ini membangkitkan dua hal. Pertama, ketegasan untuk tidak menodai pelayanan yang mulia dengan tindakan dan motivasi yang tidak murni. Kedua, bersungguh-sungguh agar Injil dapat diberitakan dengan cara yang membuat pendengarnya dapat memahami dengan benar.
Pelayanan Injil adalah mewartakan kemuliaan Kristus yang menyelamatkan. Jangan khawatir! Selamat menyambut Paskah.