Kamis, 11 Oktober 2012

I'm single and very happy



By: Jaclyn Litaay | Tips | 12 Agustus 2009, 08:49:29 | Dibaca: 977 kali

Judul lagu terbaru Oppie Andaresta di atas sangat mewakili kemerdekaan seorang lajang yang bahagia. Sudah banyak buku yang mengupas tentang kehidupan seorang lajang. Namun banyak lajang yang masih cemas, mentok, bahkan stres dengan status lajangnya. Berikut tips untuk lajang Kristen:

1 Mengetahui arti tujuan hidup      
Jika kita mengerti betul tujuan Allah menciptakan kita, kita lebih mudah menerima keadaan kita sekarang. Apakah tujuan hidup Anda adalah menikah atau menemukan pasangan jiwa? Jika sudah menemukan pasangan apakah tujuan hidup Anda selesai? Lalu selama hidup berpasangan, tak ada tujuankah kita? Tidak kan?! Temukan dulu tujuan hidupmu. Percayalah hanya mereka yang tinggal kuat di dalam Kristus yang bisa menemukan dan menerima keadaan apapun. Baik itu menikah (memiliki pasangan) ataupun sendiri (tanpa pasangan). Menemukan tujuan hidup lebih penting melebihi pertanyaan dengan siapa saya melewatkan waktu tersebut..         

2 Tetap berpengharapan     
Lajang yang belum juga menemukan pasangan, entah belum pernah sama sekali atau sudah pernah lalu putus lagi, masih bisa berharap untuk menemukan pasangan Kristen untuk memulai hidup baru yang menggairahkan dalam terang Kristus. Sampai kapan? Jika waktunya tak kunjung datang, kita tak kehilangan tujuan hidup hanya dengan menunggu. Jika menikah adalah tujuan hidup berarti setelah menikah kita tak bertujuan lagi, lalu mungkin mati. Pilihan konyol yang sama sekali tak berguna! Tetaplah bertekun dalam Tuhan dan mengisinya dengan banyak hal positif.

3 Temukan hobi dan komunitas     
Kita diciptakan untuk bersosialisasi, bukan untuk menyendiri. Hidup menyendiri berbeda dengan hidup sendiri. Dalam hidup menyendiri, kita menarik diri dari komunitas yang sebenarnya dapat menjadi sarana berbagi berkat. Jangan hanya kumpul-kumpul dengan sesama lajang. Hidup kita akan menjadi berat sebelah. Walau pun kita hidup sendiri, tapi kita masih dapat bertukar pikiran dengan mereka yang juga telah menikah atau menemukan pasangannya. Apa hobi Anda? Jalan-jalan? Bermusik? Nonton? Menulis? Memasak? Apa saja. Selama benar dan positif, lakukanlah dan nikmatilah. Sendiri atau bersama-sama, hobi tetap asyik untuk ditekuni      .

4 Berani mengasihi lagi        
Siapapun yang pernah kehilangan akan mudah merasa terluka. Tidak peduli Anda sudah menikah atau belum. Mintalah kekuatan kepada Tuhan untuk memampukan Anda menghadapi saat-saat sulit untuk lepas dari trauma yang diakibatkan karena kehilangan. Saat seorang lajang benar-benar kesepian, menderita, dan tak dapat berkata-kata lagi tentang kesendiriannya maka Allah sendiri yang akan mengajarnya. Leigh McLeroy, penulis buku Melajang Itu Asyik, berkata: “Satu-satunya cara mengenal, benar-benar mengenal orang lain, adalah dengan menginvestasikan waktu dan mengambil risiko terluka”. Yesus melakukannya terlebih dulu pada malam terakhir makan Paskah, sebelum Ia dikhianati Yudas dan kemudian Petrus. DIA juga yang memberanikan kita untuk mengambil risiko melukai hati kita dan mencintai dengan kebebasan dan ketaatan.

5 Hargai setiap hal yang ada sekarang      
Apa yang kita punya sekarang? Keluarga, sahabat, pekerjaan, uang? Hargailah dan bersyukurlah. Jika kita tergoda untuk berpikir tak satupun dari pertanyaan itu yang kita punya, masih ada tersisa 2 hal, setidaknya. Anda masih punya hidup dan Tuhan yang memberi Anda kesempatan setiap hari untuk mencari apa yang belum dimiliki. Berhati-hatilah dengan soal seks bebas. Apakah sukacita abadi kita terpenuhi jika kita melakukannya? Jaminan apa yang kita miliki bahwa seorang pasangan atau keluarga atau seseorang untuk berbagi tanggung jawab hidup, mampu mengubah atau membuat sukacita itu tetap abadi dalam hati kita? Bersukacitalah karena Allah yang menyempurnakannya.

Jika Anda serius dengan Yesus, sendiri atau bersama, lajang atau menikah, punya pasangan atau tidak, hidup tetaplah bermakna      

Sumber: Majalah Bahana, Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar